The Great Queen Seon Deok

Antara Deokman,Yushin dan Bidam (Queen Seon Deok episode 51)

Ringkasan Drama The Great Queen Seon Deok
Antara Deokman, Yushin and Bidam episode 51

Ini bukan synopsis, cuma cerita tentang mereka bertiga aja.
buat para bidoek dan shindoek yang penasaran

Mishil telah meninggal, karena racun yang telah diminumnya.
Doekman menghampiri Bidam. Doekman curiga dengan kesedihan Bidam.
Doekman bertanya,
“Bidam, apa hubunganmu dengan Mishil?”
Bidam menghindar pergi..

Doekman memanggil Bidam, tapi Bidam tak menghiraukannya.
Doekman menyuruh Yushin menyusul Bidam
Bidam memacu kudanya keluar Istama. Yushin mengejar Bidam dengan kudanya.
Kuda Yushin berhasil melewati kuda yg dikendarai Bidam.

Tak lama kemudian Doekman muncul dan bertanya lagi apa hubungan Bidam dengan Mishil. Bidam masih menghindar. Doekman meminta Yushin untuk membiarkan dia berbicara berdua saja dengan Bidam.

Bidam akhirnya mengakui kalau Mishil adalah Ibunya. Ibu yang menelantarkan dia.
“saya mengerti bagaimana perasaan ditelantarkan itu”, kata Deokman.
Mengapa kamu tidak mengatakannya dan berbagi denganku?
“Begaimana aku harus menjelaskan padamu hubunganku dengan dia ,jika sampai akhir umur pun dia tidak menyesal menelantarkan aku,” Bidam berkaca-kaca..
Deokman ikut terharu, dia mengerti perasaan Bidam. Deokman menyentuh bahu bidam, membelai rambutnya dan memeluknya. Bidam pun memeluk Doekman.

Tiba2 chil sook datang menyerang deokman. Bidam melindungi Deokman dengan tubuhnya. Yushin dr jauh datang membantu melepaskan panahnya kepada chilsook.
Ke dua laki-laki itu bersama sama siap melindungi deokman ..untuk yang kesekian kalinya. (ehm… ciele….)

Raja sakit jantung dan tak lama kemudian mangkat.

Menjelang penobatan, ratu maya menemui Deokman. Beliau berkata bahwa dia akan segera pindah menjadi biksuni di kuil untuk mendoakan suaminya. Dan berkata bahwa deokman sekarang akan sendiri tanpa dukungan keluarga dan deokman harus kuat.
Bidam ter.ingat saat mishil mengomentari cintanya pada deokman di saat terakhirnya.
“Cinta apa cinta?” mishil tertawa.
“kamu mencintai deokman khan?”. Bukannya cinta itu berarti kau dengan segala upaya mengambilnya untuk menjadikannya milikmu.? Berarti untuk bisa memiliki dia, kau harus mendapatkan deokman dan segala miliknya (kerajaannya), Mishil mentertawakan Bidam.
Kebalikan dengan mishil, Mishil mengambil/mendapatkan hati orang/rakyat untuk memiliki Negara. Bidam harus mendapatkan negara untuk memiliki hati seseorang (deokman)

Deokman dinobatkan menjadi ratu.


Saat semua berlutut memberi penghormatan kepada ratu,
Yushin berjanji dalam hati, ”saya akan mencurahkan diri untuk memberikan diriku sepenuhya untuk paduka”
Bidam berjanji dalam hati, “saya mencurahkan diri mendapatkan dirimu seutuhnya, paduka”

Kisah Queen Seondeok ini memiliki akhir yang mungkin tidak diharapkan, karena diakhiri dengan kematian sang ratu seondeok (Deokman). Tetapi sebelum dia meninggal karena sakit yang dideritanya, dia telah benar-benar melaksanakkan semua tugas yang diembannya sebagai seorang Raja. Meletakkan dasar penyatuan 3 negara, memajukan kerajaannya di semua bidang mulai dari pertanian, budaya, pertahanan dsb, mendidik rakyatnya dengan mendirikan menara pengamat bintang sehingga mereka mampu menjadikan tanda alam sebagai ilmu untuk menyejahterakan rakyat. Termasuk mengakhiri banyak pemberontakkan yang terjadi selama masa pemerintahannya dengan tegas dan tanpa pandang bulu menghukum orang-orang yang melakukan pemberontakan terhadap kerajaannya. Bahkan kepada orang yang sangat dicintainya, dia tetap melakukan eksekusi terhadapnya sebagai seorang pemberontak. Meskipun tak dapat dipungkirinya bahwa dia pasti merasa sakit harus melakukan semua itu pada orang yang sangat dicintainya. Tapi yang terjadi diri sang ratu adalah semua karena dia memang ditakdirkan mejadi sang ratu sampai akhir hayatnya dan takdir tidak memberinya kesempatan untuk menjadi orang biasa kembali. Karena takdirnya adalah menjadi sang ratu.

KIM YOO SHIN

Dan dalam kisah ini sang ratu memang harus mengorbankan cintanya untuk itu, begitu pula dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Di awal cerita disebutkan bahwa Yushin menaruh hati pada Putri Deokman, sang bakal ratu shila. Tetapi karena demi tahta yang harus diperjuangkan Putri Deokman guna melawan Mishil sebagai pihak yang berusaha menggulingkan kekuasaan keturunan raja-raja silla.Maka Yushin hanya mampu mencintainya dengan melakukan semuanya ,memberikan segalanya untuk sang calon ratu tersebut. Yushin pun benar-benar mencintai sang ratu dengan mengabdikan diri sepenuhnya dan memperlakukan Deokman, seseorang yang dicintainya, sebagai seorang yang harus dihormati dan dipatuhi karena mengemban tugas besar sebagai seorang pemimpin.Begitupun dengan Putri Deokman, dia pun harus melalui jalan yang telah dipilihnya untuk menjadi calon Raja dengan menerima kenyataan bahwa orang yang mencintainya harus berkorban untuk hal itu juga. Dan itu membuat Sang Putri Deokman merasa kesepian karena orang yang mencintainya tidak bisa mencintainya dengan sepenuhnya sebagaimana orang-orang pada umumnya .

Tetapi pengorbanan Yushin tidak akan sia-sia sebab seperti kata Panglima Munno, bahwa Yushin merupakan orang yang tepat untuk membantu melakukan tugas dari raja jinheung untuk menyatukan 3 kerajaan dan hal itu tentu saja akan sangat mendukung pemerintahan sang ratu karena dia adalah seseorang yang jujur dan tulus serta berpegang pada prinsip. Dan memang terbukti bahwa setelah pengakatan putrid deokman menjadi Ratu, dia memberikan banyak jasanya dengan memenangkan banyak pertempuran. Tetapi ada pihak yang berusaha menjatuhkannya karena dia berasal dari keturunan gaya yang juga memilki notif untuk memberontak. Tetapi sang ratu tahu bahwa Yushin tidak akan melakukan pengkhiantan karena dia adalah seseorang yang benar-benar tulus memperjuangkan kesatuan bangsanya. Tetapi kelemahannya adalah tidak dapat meninggalkan identitasnya sebagai bagian dari suku gaya. Dan karena itu maka ketika wolya, salah satu pemimipin gaya, melakukan pemberontakan maka Yushin sebagai pemimpin gaya harus mempertanggung jawabkannya dengan menanggung hukuman atas semua pemberontakan yang dilakukan wolya. Tetapi karena sang ratu tahu bagaimana sifat Yushin maka tentu saja sang ratu tidak tinggal diam mebiarkan Yushin terjebak dalam situasi tersebut. Maka sang ratu pun membuat perundingan dengan wolya dan berjanji tidak akan mendiskriminasi suku gaya sehingga meskipun mereka adalah suku gaya, mereka tetaplah rakyat silla yang memilki hak yang sama. Apa yang dilakukan sang ratu pada akhirnya berhasil menyelamatkan Yushin, tetapi keberhasilan sang ratu juga didukung oleh sikap yushin yang tepat pula dalam menghadapi situasinya yaitu dia tetap setia kepada sang ratu dengan menyerahkan diri dan sebelumnya berusaha membujuk wolya akan masa depan gaya jika bersatu dengan silla. Dan untuk sekali lagi yushin berhasil menunjukkan ketulusannya pada sang ratu sampai akhir. Setelah penyerahan diri gerakan gaya pada kekuasaan sang ratu, maka sang ratu pun menugaskan mereka yang dipimpin Yushin untuk menghadapi serangan baekje. Akhirnya untuk kesekian kalinya Yushin memenangkan pertempuran dengan baekje dan membaktikan dirinya untuk bangsanya serta mendapatkan kepercayaan penuh dari sang ratu.

MI SHIL

Setelah dinobatkan menjadi penguasa Silla, Sang Ratu akan benar-benar merasakan betapa berat tugas tersebut. Karena sebagai seorang penguasa, akan ada banyak pihak yang memiliki motif untuk menggulingkan dia dari kekuasaannya sebelum tugas yang diemban dari leluhurnya Raja Jinheung selesai dilaksanakannya. Pihak-pihak tersebut tetaplah dari pihak Mishil dan sekutu-sekutunya.Mishil di sini juga merupakan seorang wanita yang benar-benar berpengaruh di kalangan bangsawan dan lihai dalam berpolitik sehingga berbagai hal dapat dilakukan pihak Mishil untuk merebut kekuasaan kerajaan. Tetapi tujuan mishil ingin menggulingkan tahta kerajaan hanya sekedar untuk memenuhi hasratnya saja supaya bisa menjadi seorang ratu dan mengeruk keuntungan serta membodohi rakyat kerajaan Silla. Tetapi pada akhirnya bangsawan Mishil mengakhir kehidupannya sendiri.Tetapi itu semua dilakukannya tetap dengan motif, meskipun dia tidak dapat melakukannya sendiri, dia memberikan tugas perebutan kekuasaan itu kepada putranya yang menurutnya akan lebih memilki peluang besar untuk melakukannya. Dan karena kematiannya itu juga akan mendukung kepercayaan putri deokman pada putranya tersebut.

BIDAM

Dalam keadaan sang Ratu yang selalu merasa kesepian atas kompensasinya memegang kekuasaan dimana dia merasa tidak dapat mempercayai siapapun karena adannya orang-orang yang bermotif seperti Mishil. Beruntung terdapat Bidam yang menjadi bagian sekutu dari Sang Ratu, seseorang yang sama seperti sang ratu yang tidak dibesarkan di kerajaan yang karena hal itulah dia tidak terlalu mampu memperlakukan individu sang ratu sebagai seorang penguasa saja, dia hanya mampu memperlakukan sang ratu seperti apa kata hatinya, memperlakukan sebagai diri sang ratu seutuhnya dan sebagai seorang wanita. Sang ratu pun meminta Bidam untuk selalu bersikap seperti itu supaya dia dapat tetap merasakan dirinya dulu yang utuh sebagai seorang Deokman. Dan karena itulah mereka saling memiliki perasaan. Sampai sang ratu bisa memutuskan memiliki rencana untuk menikah dengan Bidam.

Tetapi tetap saja meskipun sang ratu memiliki perasaan terhadap Bidam dia tahu bagaimana sifat Bidam, seseorang yang gampang dipengaruhi pendiriannya. Jadi meskipun sang ratu bisa mempercayai Bidam ketika sang ratu masih hidup tetapi sang ratu tidak bisa mengetahui bagaimana keadaan Bidam apabila sang ratu meninggal dulu sebelum Bidam. Sehingga dia memberikan pesan kepada Chuncu untuk membunuh Bidam apabila sang ratu meninggal kelak supaya kekuasaan tetap tidak jatuh kepada Bidam meskipun Bidam telah memiliki perjanjian bahwa bidam juga akan turun dari tahta apabila sang ratu maninggal terlebih dahulu. Sangat disayangkan juga pesan yang disampaikan sang ratu pada Chuncu padahal Bidam ketika membuat perjanjian itu telah benar-benar tulus melakukannya untuk sang ratu bahkan dia telah bertekad tidak meneruskan apa yang diwasiatkan ibunya,mishil, kepadanya karena Bidam telah dapat berpikir bahwa kekuasaan tidak lebih dari apa yang didapatkan dari ketulusan dan perasaannya pada sang ratu.Tetapi pada akhirnya meskipun Chuncu belum melakukan niat untuk membunuh Bidam, pihak sekutu Mishil telah berusaha membunuh Bidam dengan memanfaatkan nama sang ratu. Meskipun Bidam tidak dimaksudkan untuk dibunuh oleh sekutu Mishil melainkan hanya untuk memfitnah nama sang ratu di hadapan Bidam. Dan karena itulah sekutu Mishil mampu mengadu domba keduanya, terutama mempengaruhi bidam supaya benar-benar tidak meyakini sang ratu bahwa sang ratu yang dia cintai tidak pernah mempercayainya. Sehingga hal itu membuat pendirian Bidam goyah dan melakukan pemberontakan untuk menjadikan dirinya menjadi seorang raja dengan maksud untuk tetap dapat memiliki sang ratu karena Bidam merasa bahwa sang ratu akan menghabisinya sebelum mereka dapat bersama. Padahal sang ratu yang dia cintai selalu mempercayai dia sepenuhnya,dan mengubah pendiriannya untuk tidak memerintah silla sampai akhir hayatnya tetapi bermaksud menanggalkan tahtanya dan kemudian hidup bersama Bidam. Tetapi karena apa yang dilakukan bidam sebagai pemberontak dan hal itu tentu saja benar-benar menyudutkan Bidam maka tak pelak sang ratu tidak bisa menghindarkan anggapan bahwa orang yang dicintainya dianggap sebagai musuh kerajaan dan harus dijatuhi hukuman.

Pada akhirnya Bidam mendapati fakta bahwa sang ratu memang benar-benar mencintainya. Sebuah pukulan berat yang harus diterimanya sehingga dia memutuskan diri untuk menemui sang ratu. Tetapi karena dianggap sebagai pengkhianat, dia dihalangi oleh lusinan kompi prajurit ketika ingin menemui sang ratu. Dihadapinya semua itu seorang diri tetapi ketika tinggal sepuluh langkah di depan sang ratu dia terbunuh oleh pedang Yushin sendiri. Dan sebagai seseorang yang benar-benar mencintai sang ratu sebelum akhir hayatnya dia membisikkan sebuah kata yaitu nama kecil sang ratu, deokman. “Deokman” satu kata yang pernah dikatakan sang ratu kepada bidam bahwa sang ratu rindu mendengar namanya dipanggil seperti itu. Dan karena keadaannya sebagai sang ratu maka tak satupun dapat memanggil nama sang ratu lagi sebagai deokman karena dengan alasan melakukan itu untuk mengabdi atau mencintainya tetap saja diartikan sebagai pengkhianatan. Dan memang akhir yang tragis bagi seorang Bidam, demi menunjukkan perasaanya kepada sang ratu, dia ditakdirkan sebagai seorang pengkhianat di akhir hayatnya tetapi dia tetap dapat menjadi seorang Bidam. Seorang Bidam yang membuat sang ratu sangat mencintainya meskipun takdir sang ratu sebagai penguasa dan takdir keberadaan Bidam dari awal kelahirannya ke dunia adalah sebagai bentuk pengkhianatan. Dan meskipun terdapat keberadaan cinta diantara mereka, tapi tetap saja cinta tidak dapat mengubah takdir itu. Tetapi ada satu hal yang sempat dipikirkan Bidam sebelum ajal menjemputnya bahwa Bidam memang orang yang dicintai ratu, satu hal yang juga diharapkan Bidam pada sang ratu sejak dulu.

Sebelum kematian Bidam sebenarnya sang ratu telah mendapatkan pertanda dari mimpinya bahwa dia akan mendapatkan sekali lagi hal yang berat akan menimpanya yaitu dia akan ditinggalkan orang yang dicintainya. Mimpi serupa sebelumnya juga telah diterima sang ratu ketika dia mulai menyusuri jejaknya untuk menuju takdirnya sebagai sang ratu yang juga merupakan pertanda kepadanya bahwa dia akan mengalami hal yang berat setelah memutuskan jalannya untuk menjadi penguasa. Mimpinya lah yang pada akhirnya menunjukkan konsekuensi berat terhadapa hidupnya.

Tiga hari setelah Bidam meninggal, sang ratu pun menyusul untuk tutup usia karena penyakitnya yang semakin parah. Dan Yushin menjadi saksi kepergian sang ratu untuk selama-lamanya.

3 respons untuk ‘The Great Queen Seon Deok

Tinggalkan komentar